JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat erupsi fase kedua Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa sampai Selasa sore, tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka.
Erupsi yang terjadi pada dini hari sekitar pukul 02.35 WITA memiliki intensitas yang lebih besar dibandingkan dengan dua pekan sebelumnya.
Meskipun demikian, berkat tingginya kesiapsiagaan masyarakat dan upaya penanggulangan yang masif, korban jiwa dan luka-luka berhasil dihindari.
Evakuasi mandiri dilakukan oleh masyarakat berdasarkan pengalaman sebelumnya. Meskipun wilayah terdampak, seperti Pulau Ruang dan Tagulandang, mendapat perhatian serius, proses evakuasi masih berlangsung.
Tim BNPB mengkonfirmasi bahwa dua desa di Pulau Ruang sudah dalam keadaan kosong, tetapi proses evakuasi di wilayah Tagulandang masih berlangsung.
Selain itu, bantuan logistik tambahan mulai disalurkan ke posko pengungsian di Pulau Siau dan Manado, termasuk bahan makanan pokok, barang kebutuhan sandang, dan alat kesehatan.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Ruang menjadi Level IV (Awas) setelah erupsi tersebut.
Rekomendasi evakuasi diberikan bagi warga yang berada dalam radius enam-tujuh kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang. Hal ini dilakukan mengingat potensi dampak seperti lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, dan potensi tsunami.
Langkah-langkah evakuasi dan penanganan darurat terus diintensifkan untuk meminimalkan risiko yang mungkin timbul.