Internet satelit Starlink telah menarik perhatian banyak warga Indonesia dengan kecepatannya yang tinggi mencapai 200 Mbps. Namun, sebuah analisis dari Ridwan Effendy, Dosen Prodi Telekomunikasi STEI ITB, mengungkapkan bahwa kecepatan ini berpotensi menurun seiring bertambahnya jumlah pelanggan.
Faktor Kepadatan Pengguna
Effendy menjelaskan bahwa kecepatan internet Starlink dipengaruhi oleh kepadatan pengguna di suatu area. Saat ini, Starlink masih tergolong pemain baru di industri penyedia layanan internet (ISP) sehingga penggunanya belum tersebar luas. Namun, ketika jumlah pelanggan meningkat, jaringan akan menjadi lebih padat, menyebabkan latensi atau waktu tunda yang lebih tinggi. Hal ini berdampak pada penurunan kecepatan internet yang diterima pengguna.
"Untuk saat ini Starlink memang memiliki kecepatan yang tinggi, bisa 200 Mbps di Bandung, tapi itu hanya beberapa pengguna," kata Effendy. "Ketika pengguna makin banyak, maka kecepatannya akan menurun. Ada delay, karena semakin ramai pengguna."
Perbandingan dengan Internet Kabel
Effendy menegaskan bahwa sistem komunikasi satelit tidak bisa dibandingkan dengan internet kabel berbasis serat optik karena pasarnya berbeda. Starlink lebih cocok untuk pengguna di area pedesaan atau wilayah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur jaringan serat optik atau seluler.
Rekomendasi untuk Pengguna Perkotaan
Bagi warga yang tinggal di perkotaan dengan infrastruktur telekomunikasi yang lebih lengkap, Effendy menyarankan untuk menggunakan layanan berbasis kabel serat optik. Koneksi internet kabel menawarkan kecepatan yang lebih stabil dan tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca, berbeda dengan internet satelit yang kualitasnya dapat menurun saat cuaca buruk.
Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Mengingat harga internet satelit yang lebih mahal dibandingkan layanan ISP lokal, Effendy berpendapat bahwa penurunan kecepatan akibat peningkatan jumlah pelanggan menjadi tidak sepadan. "Kalau di kota sebaiknya menggunakan broadband atau seluler. Satelit kalau semakin banyak pengguna, semakin turun kecepatannya dan delay makin besar. Jadi, enggak worth it," ujarnya.
Kesimpulan
Meskipun Starlink menawarkan solusi internet di wilayah yang sulit dijangkau, pengguna perlu mempertimbangkan faktor kepadatan pengguna yang dapat mempengaruhi kecepatan. Bagi pengguna perkotaan, layanan internet kabel mungkin menjadi pilihan yang lebih baik dari segi biaya dan manfaat.