JAKARTA--Anggota DPR RI Martin Daniel Tumbelaka SH mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) bersama solidaritas Hakim Indonesia, Selasa (8/10/2024).
Rapat yang berlangsung di ruang rapat komisi III DPR RI, Gedung Nusantara II Paripurna Lt 1 dipimpin langsung Wakil Ketua DPR RI Prof H Sufmi Dasco Ahmad.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada koordinator Solidaritas Hakim Indonesia beserta seluruh jajaran atas kesediaannya hadir di ruang komisi III DPR RI. Walaupun untuk saat ini Belum ada pembagian komisi dan AKD di DPR RI," kata Dasco saat membuka Rapat.
Selanjutnya usai mendengar aspirasi dari Solidaritas Hakim Indonesia, Prof Sufmi Dasco langsung mendapat telpon dari Presiden RI terpilih Prabowo Subianto.
Prabowo menyampaikan bahwa dirinya diberi tahu oleh Prof Dasco bahwa ada pertemuan Antar perwakilan solidaritas Hakim dengan Pimpinan DPR RI.
"Saya memang menaruh perhatian yang sangat besar memang sudah sejak lama. Terhadap para hakim saya berpendapat bahwa yudikatif kita harus sangat kuat," ujar Prabowo.
"Karena itu dari duluh pendapat saya, saudara bisa cek pidato saya diberbagai atau ditulisan saya. Saudara bisa mempelajari jejak ucapan saya. Saya sangat berpendapat bahwa para hakim harus diperbaiki kualitas hidupnya, dan harus dijamin supaya para hakim itu harus mandiri.
Dan bisa menjalankan tugas sebagai hakim dengan sebaik-baiknya," tambahnya.
Untuk itu, Prabowo memastikan bahwa rencananya memperbaiki penghasilan para hakim supaya menjadi sangat baik.
"Itu pandangan saya sejak duluh," tegas Prabowo yang langsung disambut dengan tepuk tangan peserta RDP.
"Ini bukan janji karena kampanye sudah selesai jadi saya tak perlu janji-janji. Tapi ini keyakinan saya. Jadi Saya minta para Hakim sabar sebentar. Begitu saya menerima mandat dan saya menjalankan saya benar-benar memperhatikan para hakim.
Supaya negara kita bisa menghilangkan korupsi, para hakim yang tidak bisa disogok, para hakim tidak bisa dibeli para hakim harus terhormat," tegasnya lagi.
Ditambahkannya Para hakim harus mendapat perhatian dari negara penghasilan yang memadai. Sehingga dia punya harga diri yang sangat tinggi dan tidak perlu cair tambahan.
"Itulah tekad, itu keyakinan saya. Untuk itu saya mohon bantuan saudara-saudara, marilah kita bersatu kita benahi negara kita. Kita yakinkan bahwa semua orang, semua pihak apalagi yang menerima fasilitas dari negara hingga para pengusaha besar bisa bayar pajak sesuai kewajiban mereka dengan sebaik-baiknya," ungkap Prabowo.
Turut diingatkannya agar harus bahu membahu. Yang kuat bantu yang lemah. Begitu pun yang lemah kita harus bersatu. Sehingga negara kita sama-sama akan bangkit, sama-sama akan makmur.
"Saya kira itu para hakim yang saya hormati. Mohon sabar sebentar. Saya juga kaget, mendengar kondisi kalian namun saya sudah merencanakan, bagaimana kita akan memperbaiki kondisi kalian. Saya kira itu duluh, nanti akan saya atur waktu untuk tatap muka dan bicara langsung bersama saudara-saudara (hakim)," tukasnya yang kembali disambut tepuk tangan.
"Bahwa kunci dari negara yang maju negara yang baik, negara bebas korupsi kuncinya bahwa hakim-hakim tidak boleh dibeli orang. Karena itu hakim-hakim harus kuat dan kondisinya yang terbaik. Itu tekad saya," tutup Prabowo.
Adapun Rapat Dengar Pendapat ini merupakan tindak lanjut dari surat masuk Nomor 02/SHI/IX/2024 yang dialamatkan kepada
Sekretaris Jenderal DPR RI
Up, Kepala Bagian Komisi III DPR RI.