Minyak zaitun berasal dari buah pohon zaitun (Olea europaea) yang tumbuh di wilayah Mediterania. Minyak ini telah dikenal sejak zaman kuno dan terkenal dengan manfaatnya yang beragam, seperti menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol "baik"), yang mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, kandungan anti-inflamasi dan antioksidan dalam minyak zaitun membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas.
Minyak zaitun memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan cara pengolahannya, masing-masing dengan kegunaan dan manfaat yang berbeda. Secara umum, minyak zaitun dapat digunakan dalam memasak, namun pengguna perlu mempertimbangkan faktor seperti kualitas nutrisi, rasa, dan risiko pembentukan senyawa berbahaya akibat kesalahan pemilihan.
Berikut adalah jenis-jenis minyak zaitun yang umum:
1. **Extra Virgin Olive Oil (EVOO)**: Minyak zaitun dengan kualitas tertinggi, diekstraksi dari pemerasan pertama buah zaitun tanpa menggunakan panas atau bahan kimia. EVOO memiliki rasa kaya, aroma khas, dan kadar asam yang sangat rendah (kurang dari 0,8%). Biasanya digunakan untuk dressing, dipping, dan finishing hidangan.
2. **Virgin Olive Oil**: Minyak zaitun juga diekstraksi tanpa bahan kimia, tetapi kualitasnya sedikit lebih rendah dibandingkan EVOO. Memiliki kadar asam yang lebih tinggi (hingga 2%) dan cocok untuk memasak ringan.
3. **Refined Olive Oil**: Minyak zaitun yang diproses secara kimia untuk menghilangkan ketidaksempurnaan, menghasilkan rasa yang lebih netral dan kadar asam yang rendah. Cocok untuk memasak dengan suhu tinggi.
4. **Pure Olive Oil**: Campuran antara refined olive oil dan sedikit virgin olive oil. Memiliki titik asap yang tinggi dan cocok untuk memasak dengan suhu tinggi seperti menumis dan memanggang.
5. **Olive Pomace Oil**: Minyak yang diekstraksi dari ampas zaitun menggunakan pelarut kimia dan panas. Kualitasnya lebih rendah dan sering digunakan dalam industri makanan untuk memasak dengan suhu tinggi.
6. **Lampante Olive Oil**: Minyak zaitun yang diekstraksi dari buah zaitun yang rusak atau menggunakan metode yang tidak higienis. Kualitasnya sangat rendah dengan kadar asam yang tinggi (lebih dari 3,3%) dan tidak cocok untuk dikonsumsi langsung tanpa proses pemurnian.
Pemahaman akan jenis-jenis minyak zaitun ini membantu pengguna untuk memilih dengan bijak sesuai dengan kebutuhan masakan mereka, menghindari risiko kerusakan nutrisi dan kesehatan akibat pemilihan yang tidak tepat. Analisis menggunakan kromatografi gas (GC) dapat membedakan secara tepat komposisi kimia dari setiap jenis minyak zaitun, membantu dalam memastikan kualitas dan manfaat yang diperoleh dari penggunaannya dalam masakan.