BITUNG - Maraknya praktik mafia BBM di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara, Perlu menjadi perhatian serius Aparat Penegak Hukum (APH).
Pasalnya penumpukan antrian kendaraan serta adanya pengaturan pengisian di SPBU lebih menunjukan oknum-oknum mafia BBM di Bitung kian berkuasa serta tak takut tersandung masalah hukum
Seperti yang terpantau di SPBU Giper, adanya oknum mafia BBM berinisial NL alias Nando yang merajalela dan mengatur pengisian kendaraan di SPBU.
Salah satu supir yang namanya enggan diberitakan mengakui bahwa nando terkadang mengusir kendaraan yang hendak melakukan pengisian, serta mengatur antrian mengutamakan kendaraan panther dan ford hitam doff miliknya.

"Nando juga mengaku ia adalah pesuruh dari bos SPBU berinisial R alias Revo, sehingga bisa semena-mena mengatur pengisian dan antrian disana," ujarnya.
Ia juga menambahkan untuk menakuti dan mengusir supir yang hendak mengantri, Nando juga mengaku merupakan kader salah satu partai politik, sehingga dipercayakan boss pemilik SPBU untuk mengelolah jaringan gelap di SPBU Gieper.
Sementara, dari data yang dirangkum, Nando juga memiliki gudang penampung solar ilegal di seputaran SPBU Giper yang berlokasi di Kompleks Belakang Gereja Batak.
Terpantau sejumlah kendaraan bolak-balik disitu saat usai melakukan pengisian di SPBU Giper untuk menimbun hasil jarahan BBM bersubsidi.

Sementara NL alias Nando saat di Konfirmasi membantah dirinya adalah jaringan mafia BBM bersubsidi yang mengatur pengisian dan antrian di SPBU Giper. "Saya cuma Humas disitu," tuturnya.
"Adanya keluhan saya yang mengatur antrian dan pengisian mobil bisa cek CCTV dan data pengisian di SPBU," ujar Nando
Nando juga menambahkan, mobilnya yang dipake mengantri di SPBU tersebut terkadang tidak terisi. Jadi semua sama tidak ada prioritas.
"Terkait saya orangnya bos Revo itu tidak benar, sebab mana mungkin saya orangnya bos, karna usia kami berbeda delapan tahun dengan dia," jelas Nando.
Ia juga membantah dirinya sering mengaku kader salah satu partai politik dan tokoh masyarakat untuk menakuti para supir.
Pada kesempatan itu Nando juga tidak mengakui bahwa gudang diseputaran SPBU Giper, tepatnya di Kompleks Belakang Gereja Batak adalah miliknya. "Tidak saya tidak tahu itu," singkatnya. (GIW)